Kamis, 30 Juli 2015

SHERLOCK AND THE SIX NAPOLEONS



SHERLOCK AND THE SIX NAPOLEONS

Intrinsict Aspects :
·         Theme :Treasure Searching
·         Character(s) :    Sherlock Holmes          : Protagonis
John Watson                 : Protagonis
Lestrade                        : Protagonis
Beppo                           : Antagonis
Dr. Barnicot                   : Protagonis (Victim)
Horrace Harker              : Protagonis (Victim)
Josiah Brown                : Protagonis (Victim)
Sandeford                     : Protagonis (Victim)
·         Plot : Backward
·         Point Of View : Third Person
·         Background(s) : London, Morse Hudson Store, Pitt St. 131 Kensington, Harding Brother, Gelder & Co.
Extrinsict Aspects :

This case started when Lestrade came to Sherlock’s flat. Sherlock knew that if Lestrade came, there was interesting thing happened. It was true. There was a weird robbing at Morse Hudson store. There was nothing gone. But the Napoleon’s head statue was broken and became pieces. It wasn’t expensive thing or special thing. Lestrade thought it was just the anger of Napoleon hater. Then Lestrade asked Sherlock and John to check about it. While asking for data, Sherlock and John heard about the same thing that happened last night. It happened at Dr. Barnicot’s house and practicum place. Dr. Barnicot was big fan of Napoleon. A few days ago, he bought 2 statues of Napoleon’s head at Morse Hudson store. When he went to his practicum place, he saw one his statue was broken in front of his practicum place. So he cameback to his house. But unfortunately, another statue was also broken. Sherlock looked very interested. He kept asking for data with John. Everything went perfectly. Suddenly a terrible news came. There was a same case but with murdering on it. It happened at Pitt St. 131 Kensington, Horrace Harker’s house a journalist. The victim was Pietro Vennuci. Horrace Harker looked very shock. He couldn’t make any sentence of this case but in fact he was journalist. Sherlock found some leads in Pietro Vennuci pocket. The leads were a photo and private things. Then Sherlock looked around to find the broken statue. He was completely curious of the motive. To make it clear, he asked the chronology to Horrace Harker. In fact, that statue was bought by him at Harding Brother store. Sherlock and John went to that store. Before that he arranged the meeting with Lestrade at 6 o’clock at Sherlock’s flat. But when arrived at that store, Mr. Harding wasn’t there. Sherlock felt disappointed. After that, Sherlock and John tried to find the supplier of these statues. Gelder & Co. was the supplier. Then they went to that place. After asking some questions to the owner, Sherlock showed the photo that he found. The owner looked very angry. In fact on that photo was Beppo, his ex-employee. He was fired because had a criminal case of robbing. Sherlock decided that he was the criminal. Sherlock asked the owner to check the list of sold item. He wanted to know who were the buyer of the statues. After knowing about that Sherlock and John went to Laburnum the location of Josiah Brown’s house. Josiah Brown was one of the buyer. Sherlock asked Lestrade to send police to that police because he was sure that Beppo must be there tonight. His prediction was right. Beppo was there. He waited until the right time. The right time came. He catched Beppo after Beppo broke the fifth statue. Then Beppo was taken the the police office. He refused to answer any question. But Sherlock already knew the motive. He called Mr. Sandeford the owner of the sixth statue. Sherlock wanted to buy his statue 10 pounds. What a fantastic price. Mr. Sandeford bought the statue with cheap price. After dealing with Mr. Sandeford, Sherlock took his gun and shot the statue. Suddenly the black pearl appeared. Everyone in the room was shocked. So, Beppo wasn’t hater of Napoleon, but he kept his black pearls in it. The criminal case that Gelder & Co. owner meant was robbing. Beppo had taken black pearls before. Because of the news that told he would get catched, he kept the pearls on it when he was making the statue.

TOKOH DUNIA



TOKOH-TOKOH DUNIA

PARK CHUNG HEE
Park Chung Hee merupakan penguasa Korea Selatan dari tahun 1961 hingga kematiannya tahun 1979. Sebelum menjadi penguasa ia merupaka seorang tentara dan pernah ikut dalam Perang Korea. Dalam kekuasaannya Korea Selatan mengalami perkembangan ekonomi dan perkembangan infrastruktur yang sangat pesat. Namun pada masa akhir-akhir kekuasaannya ia sempat menimbulkan kontroversi, yaitu menerapkan kebijakan-kebijakan tangan besi seperti pembungkaman kebebasan berpendapat.
index.jpg








RONAL RAEGAN
rr.jpgRonald Wilson Reagan merupakan presiden ke-40 Amerika Serikat yang memiliki masa jabatan pada 1981-1989. Sebelum itu, ia merupakan gubernur California yang ke-33 dari 1967-1975 dan juga seorang aktor film, televisi dan penyiar radio. Ia memulai karir politiknya saat ia menjadi juru bicara General Electric (GE) dan saat ia bergabung dengan partai Demokrat pada akhir 1950an. Namun pada 1962, ia beralih ke partai Republican. Dalam sebuah kampanye yang mempromosikan kandidat presiden Barry Goldwater, dia mulai dilirik oleh kader politik lain sehingga ia sempat dicalonkan menjadi gubernur California. Dalam pemilu 1968 dan 1976, ia kalah namun pada pemilu berikutnya di tahun  1980, ia berhasil terpilih saat dipasangkan dengan Jimmy Carter.







MAO ZEDONG
Mao sebenarnya bukan seorang filsuf yang orisinil. Gagasan-gagasannya berdasarkan bapak-bapak sosialisme lainnya seperti Karl Marx, Friedrich Engels, Lenin dan Stalin. Tetapi ia banyak berpikir tentang materialisme dialektik yang menjadi dasar sosialisme dan penerapan gagasan-gagasan ini dalam praktek seperti dikerjakan Mao bisa dikatakan orisinil. Mao bisa pula dikatakan seorang filsuf Cina yang pengaruhnya paling besar dalam abad ke 20 ini.

Konsep falsafi Mao yang terpenting adalah konflik. Menurutnya: “Konflik bersifat semesta dan absolut, hal ini ada dalam proses perkembangan semua barang dan merasuki semua proses dari mula sampai akhir.” Model sejarah Karl Marx juga berdasarkan prinsip konflik: kelas yang menindas dan kelas yang tertindas, kapital dan pekerjaan berada dalam sebuah konflik kekal. Pada suatu saat hal ini akan menjurus pada sebuah krisis dan kaum pekerja akan menang. Pada akhirnya situasi baru ini akan menjurus kepada sebuah krisis lagi, tetapi secara logis semua proses akhirnya menurut Mao, akan membawa kita kepada sebuah keseimbangan yang stabil dan harmonis.

Mao jadi berpendapat bahwa semua konflik bersifat semesta dan absolut, jadi dengan kata lain bersifat abadi. Konsep konflik Mao ini ada kemiripannya dengan konsep falsafi yin-yang. Semuanya terdengar seperti sebuah dogma kepercayaan.
mao-zedong.jpg

JOSEPH STALIN
Dari kedudukan yang penuh kuasa ini, mulai tahun 1934, Stalin melancarkan serentetan pembersihan. Peristiwa yang sedikitnya bisa dianggap awal dari tindak pembersihan itu adalah pembunuhan yang terjadi tanggal 1 Desember 1934 atas diri Sergei Kirov, pejabat tinggi Komunis dan salah seorang penasihat Stalin. Besar kemungkinan, Stalin sendiri yang memerintahkan pembunuhan itu, sebagian untuk menyingkirkan Kirov, tetapi tampaknya lebih ditujukan untuk menyembunyikan langkah-langkah pembersihan lebih lanjut.

Tahun-tahun berikutnya, sejumlah besar orang-orang yang pernah jadi tokoh pimpinan partai Komunis di masa revolusi 1917, dan mereka yang berada di bawah pemerintahan Lenin, dituduh pengkhianat oleh Stalin dan dihukum. Banyak diantara mereka yang melakukan pengakuan terbuka di depan pengadilan rakyat. Ini sama saja dengan misalnya Thomas Jefferson, ketika jadi Presiden, menangkap sebagian besar para penandatangan Deklarasi Kemerdekaan dan menghukum mereka sesudah mereka "mengaku" di depan pengadilan umum. Di tahun 1938, orang yang mengepalai permulaan langkah pembebasan, Genrikh Yagoda, juga di bawa ke depan pengadilan, mengaku telah berkhianat dan segera dihukum mati. Juga penggantinya Nicolai Yehzov mengalami nasib serupa.
MTE5NTU2MzE2Mzc0NDY4MTA3.jpg

KOMET IKEYA-SEKI



KOMET IKEYA-SEKI DI MATA WARGA ROGOJAMPI
Komet Ikeya-Seki yang memiliki kode C/1965 S1 adalah priode kedatangan Komet terpanjang dan terlama yang pernah terlihat dari Bumi. Komet ini pertama sekali teramati oleh dua astronomer Jepang bernama Kaoru Ikeya dan Tsutomu Seki sebagai objek teleskopik samar pada 18 September 1965. Dari perhitungan kedua astronom tersebut, diperkirakan dari orbitnya bahwa pada tanggal 21 Oktober komet ini akan bergerak melalui matahari dengan jarak yang dekat sekali yaitu 450.000 Km di atas permukaan matahari. Komet ini merupakan bagian dari Kreutz Sun Grazers dan akan tampak terang dan jelas sekali terlihat dari bumi. Perhitangan tersebut tepat, Komet Ikeya-Seki itu betul-betul menampakkan diri tepat sesuai dengan prediksi dan hadir sebagai Komet paling terang yang pernah terlihat sepanjang sejarah modern dunia dengan panjang ekornya mencapai 112.654.080 KM.
Kehadiran Komet Ikeya-Seki yang dapat dilihat secara mata telanjang dan penampakannya berlangsung berhari-hari membuat beredar isu kala itu bahwa akan terjadi sebuah mala petaka besar. Isu itu kian membuat ngeri ketika orang-orang dapat menyaksikan secara jelas ekor Komet Ikeya-Seki yang tampak begitu besar dan seolah-olah akan membelah angkasa. Sampai saat ini kedatangan Komet Ikeya-Seki juga selalu dikait-kaitkan dengan Hari Kiamat oleh sebagian besar masyarakat pedalaman di Indonesia. Salah satunya adalah masyarakat di desa Rogojampi – Banyuwangi. Masyarakat tersebut selalu melakukan ritual tertentu jika ada benda-benda aneh yang muncul di langit seperti komet tersebut. Dimulai dengan arak-arakan ayam wengi (hitam) yang telah disembelih keliling kampung dan diiringi dengan bunyi-bunyian terompet suket (rumput). Ini bertujuan untuk mengusir bala (hal yang tidak diinginkan) menimpa kampung mereka. Paradigma ini tentu terlihat konyol di jaman modern ini, tetapi ritual unik ini selalu mengundang wisatawan lokal dan mancanegara untuk menikmati rentetan suguhan-suguhan ritual yang dilakukan oleh masyarakat desa tersebut.