TOKOH-TOKOH DUNIA
PARK CHUNG HEE
Park Chung Hee merupakan penguasa Korea Selatan dari
tahun 1961 hingga kematiannya tahun 1979. Sebelum menjadi penguasa ia merupaka
seorang tentara dan pernah ikut dalam Perang Korea. Dalam kekuasaannya Korea
Selatan mengalami perkembangan ekonomi dan perkembangan infrastruktur yang
sangat pesat. Namun pada masa akhir-akhir kekuasaannya ia sempat menimbulkan
kontroversi, yaitu menerapkan kebijakan-kebijakan tangan besi seperti
pembungkaman kebebasan berpendapat.
RONAL RAEGAN
Ronald
Wilson Reagan merupakan presiden ke-40 Amerika Serikat yang memiliki masa
jabatan pada 1981-1989. Sebelum itu, ia merupakan gubernur California yang
ke-33 dari 1967-1975 dan juga seorang aktor film, televisi dan penyiar radio. Ia
memulai karir politiknya saat ia menjadi juru bicara General Electric (GE) dan
saat ia bergabung dengan partai Demokrat pada akhir 1950an. Namun pada 1962, ia
beralih ke partai Republican. Dalam sebuah kampanye yang mempromosikan kandidat
presiden Barry Goldwater, dia mulai dilirik oleh kader politik lain sehingga ia
sempat dicalonkan menjadi gubernur California. Dalam pemilu 1968 dan 1976, ia
kalah namun pada pemilu berikutnya di tahun 1980, ia berhasil terpilih
saat dipasangkan dengan Jimmy Carter.
MAO ZEDONG
Mao sebenarnya bukan seorang filsuf yang
orisinil. Gagasan-gagasannya berdasarkan bapak-bapak sosialisme lainnya seperti
Karl Marx, Friedrich Engels, Lenin dan Stalin. Tetapi ia banyak berpikir
tentang materialisme dialektik yang menjadi dasar sosialisme dan penerapan
gagasan-gagasan ini dalam praktek seperti dikerjakan Mao bisa dikatakan
orisinil. Mao bisa pula dikatakan seorang filsuf Cina yang pengaruhnya paling
besar dalam abad ke 20 ini.
Konsep falsafi Mao yang terpenting adalah konflik. Menurutnya: “Konflik bersifat semesta dan absolut, hal ini ada dalam proses perkembangan semua barang dan merasuki semua proses dari mula sampai akhir.” Model sejarah Karl Marx juga berdasarkan prinsip konflik: kelas yang menindas dan kelas yang tertindas, kapital dan pekerjaan berada dalam sebuah konflik kekal. Pada suatu saat hal ini akan menjurus pada sebuah krisis dan kaum pekerja akan menang. Pada akhirnya situasi baru ini akan menjurus kepada sebuah krisis lagi, tetapi secara logis semua proses akhirnya menurut Mao, akan membawa kita kepada sebuah keseimbangan yang stabil dan harmonis.
Mao jadi berpendapat bahwa semua konflik bersifat semesta dan absolut, jadi dengan kata lain bersifat abadi. Konsep konflik Mao ini ada kemiripannya dengan konsep falsafi yin-yang. Semuanya terdengar seperti sebuah dogma kepercayaan.
Konsep falsafi Mao yang terpenting adalah konflik. Menurutnya: “Konflik bersifat semesta dan absolut, hal ini ada dalam proses perkembangan semua barang dan merasuki semua proses dari mula sampai akhir.” Model sejarah Karl Marx juga berdasarkan prinsip konflik: kelas yang menindas dan kelas yang tertindas, kapital dan pekerjaan berada dalam sebuah konflik kekal. Pada suatu saat hal ini akan menjurus pada sebuah krisis dan kaum pekerja akan menang. Pada akhirnya situasi baru ini akan menjurus kepada sebuah krisis lagi, tetapi secara logis semua proses akhirnya menurut Mao, akan membawa kita kepada sebuah keseimbangan yang stabil dan harmonis.
Mao jadi berpendapat bahwa semua konflik bersifat semesta dan absolut, jadi dengan kata lain bersifat abadi. Konsep konflik Mao ini ada kemiripannya dengan konsep falsafi yin-yang. Semuanya terdengar seperti sebuah dogma kepercayaan.
JOSEPH
STALIN
Dari kedudukan yang penuh kuasa ini, mulai tahun
1934, Stalin melancarkan serentetan pembersihan. Peristiwa yang sedikitnya bisa
dianggap awal dari tindak pembersihan itu adalah pembunuhan yang terjadi
tanggal 1 Desember 1934 atas diri Sergei Kirov, pejabat tinggi Komunis dan
salah seorang penasihat Stalin. Besar kemungkinan, Stalin sendiri yang
memerintahkan pembunuhan itu, sebagian untuk menyingkirkan Kirov, tetapi
tampaknya lebih ditujukan untuk menyembunyikan langkah-langkah pembersihan
lebih lanjut.
Tahun-tahun berikutnya, sejumlah besar orang-orang yang pernah jadi tokoh pimpinan partai Komunis di masa revolusi 1917, dan mereka yang berada di bawah pemerintahan Lenin, dituduh pengkhianat oleh Stalin dan dihukum. Banyak diantara mereka yang melakukan pengakuan terbuka di depan pengadilan rakyat. Ini sama saja dengan misalnya Thomas Jefferson, ketika jadi Presiden, menangkap sebagian besar para penandatangan Deklarasi Kemerdekaan dan menghukum mereka sesudah mereka "mengaku" di depan pengadilan umum. Di tahun 1938, orang yang mengepalai permulaan langkah pembebasan, Genrikh Yagoda, juga di bawa ke depan pengadilan, mengaku telah berkhianat dan segera dihukum mati. Juga penggantinya Nicolai Yehzov mengalami nasib serupa.
Tahun-tahun berikutnya, sejumlah besar orang-orang yang pernah jadi tokoh pimpinan partai Komunis di masa revolusi 1917, dan mereka yang berada di bawah pemerintahan Lenin, dituduh pengkhianat oleh Stalin dan dihukum. Banyak diantara mereka yang melakukan pengakuan terbuka di depan pengadilan rakyat. Ini sama saja dengan misalnya Thomas Jefferson, ketika jadi Presiden, menangkap sebagian besar para penandatangan Deklarasi Kemerdekaan dan menghukum mereka sesudah mereka "mengaku" di depan pengadilan umum. Di tahun 1938, orang yang mengepalai permulaan langkah pembebasan, Genrikh Yagoda, juga di bawa ke depan pengadilan, mengaku telah berkhianat dan segera dihukum mati. Juga penggantinya Nicolai Yehzov mengalami nasib serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar