Kamis, 30 Juli 2015

KKO BLOOM REVISI K-13



KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) REVISI TAKSONOMI BLOOM

11.    Ranah Kognitif
(ANDERSON, L.W. dan Krathwohl, D.R. : 2001)
Taksonomi Bloom Lama
C1
(Pengetahuan)
C2
(Pemahaman)
C3
(Aplikasi)
C4
(Analisis)
C5
(Sintesis)
C6
(Evaluasi)
Taksonomi Bloom Revisi
C1
(Mengingat)
C2
(Memahami)
C3
(Mengaplikasikan)
C4
(Menganalisis)
C5
(Menevaluasi)
C6
(Mencipta)

Mengingat
(remember)
Memahami
(Understad)
Mengaplikasikan
(Apply)
Menganalisis
(Analyze)
Mengevaluasi
(Evaluate)
Mencipta
(Create)
Mengutip
Menebitkan
Menjelaskan
Memasagkan
Membaca
Menamai
Meninjau
Mentabulasi
Memberi kode
Menulis
Menytakan
Menunjukkan
Mendaftar
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Menghafal
Mencatat
Meniru
Memperkirakan
Menceritakan
Merinci
Megubah
Memperluas
Menjabarkan
Mnconthkan
Mengemukakan
Menggali
Mengubah
Menghitung
Menguraikan
Mempertahankan
Mngartikan
Menerangkan
Menafsirkan
Memprediksi
Melaporkan
membedakan
Mengaskan
Menentukan
Menerapkan
Memodifikasi
Membangun
Mencegah
Melatih
Menyelidiki
Memproses
Memecahkan
Melakukan
Mensimulasikan
Mengurutkan
Membiasakan
Mengklasifikasi
Menyesuaikan
Menjalankan
Mengoperasikan
Meramalkan
Memecahkan
Menegaskan
Meganalisis
Menimpulkan
Menjelajah
Mengaitkan
Mentransfer
Mengedit
Menemukan
Menyeleksi
Mengoreksi
Mendeteksi
Menelaah
Mengukur
Membangunkan
Merasionalkan
Mendiagnosis
Memfokuskan
Memadukan
Membandingkan
Menilai
Mengarahkan
Mengukur
Meangkum
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Mengkritik
Mengarahkan
Memutukan
Memisahkan
menimbang
Mengumpulkan
Mengatur
Merancang
Membuat
Merearasi
Memperjelas
Mengarang
Menyususn
Mengode
Mengkombinasikan
Memfasilitasi
Mengkonstruksi
Merumuskan
Menghubungkan
Menciptakan
menampilkan







22. Ranah Afektif

A1
Menerima
A2
Merspon
A3
Menghargai
A4
Mngorganisaikan
A5
Karakterisasi Menurut Nilai
Mengikuti
Menganut
Mematuhi
Meminati
Menyenangi
Menyambut
Mendukung
Maporkan
Memilih
Menampilkan
Menyetujui
Mengatakan
Mengsumsikan
Meykinkan
Memperjelas
Menekankan
Menyumbang
Mengimani
Mengubah
Menata
Membangun
Membentuk pendapat
Memadukan
Mengelola
Merembuk
Menegoisasi
Membiasakan
Mengubah perilaku
Berakhlak mulia
Melayani
Membuktikan
Memecahkan


33. Ranah Psikomotorik

P1
Meniru
P2
Manipulasi
P3
Presisi
P4
Artikulasi
P5
Naturalisasi
 Menyalin
Mengikuti
Mereplikasi
Mengulangi
Mematuhi
Mengaktifkan
Menyesuaikan
Menggabungkan
Melamar
Mengatur
Mengumpulkan
Menimbang
Memperkecil
Membangun
Mengubah
Membersihkan
Memposisikan
Mengkonstruksi

Kembali membuat
Membangun
Melakukan
Melaksanakan
Menerapkan  
Mengoreksi
Mendemonstrasikan
Merancang
Memilah
Melatih
Memperbaiki
Mengidentifikasikan
Mengisi
Menempatkan
Membuat
Memanipulasi
Mereparasi
Mencampur
Menunjukkan
Melengapi
Menyempurnakan
Mengkalibrasi
Mengendalikan
Mengalihkan
Menggantikan
Memutar
Mengirim
Memindahkan
Mendorong
Menarik
Memproduksi
Mencampur
Mengoperasikan
Mengemas
Membungkus
Membangun
Mengatasi
Menggabungkan
Beradaptasi
Memodifikasi
Merumuskan
Mengalihkan
Mempertajam
Membentuk
Memadankan
Menggunakan
Memulai
Menyetir
Menjelaskan
Menempel
Menskestsa
Mendengarkan
Menimbang

Mendesain
Menentukan
Mengelola

Dave (1967) dalam penjelasannya mengatakan bahwa hasil belajar psikomotor
dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu: imitasi, manipulasi, presisi,
artikulasi, dan naturalisasi. Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatankegiatan
sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan
sebelumnya. Contohnya, seorang peserta didik dapat memukul bola dengan tepat
karena pernah melihat atau memperhatikan hal yang sama sebelumnya.
Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah
dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. Sebagai contoh,
seorang peserta didik dapat memukul bola dengan tepat hanya berdasarkan pada
petunjuk guru atau teori yang dibacanya. Kemampuan tingkat presisi adalah
kemampuan melakukan kegiatan‐kegiatan yang akurat sehingga mampu
menghasilkan produk kerja yang tepat. Contoh, peserta didik dapat mengarahkan
bola yang dipukulnya sesuai dengan target yang diinginkan. Kemampuan pada
tingkat artikulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat
sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh. Sebagai contoh, peserta
didik dapat mengejar bola kemudian memukulnya dengan cermat sehingga arah
bola sesuai dengan target yang diinginkan. Dalam hal ini, peserta didik sudah
dapat melakukan tiga kegiatan yang tepat, yaitu lari dengan arah dan kecepatan
tepat serta memukul bola dengan arah yang tepat pula. Kemampuan pada tingkat
naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan
yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi. Sebagai contoh tanpa
berpikir panjang peserta didik dapat mengejar bola kemudian memukulnya
dengan cermat sehingga arah bola sesuai dengan target yang diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar