KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) REVISI
TAKSONOMI BLOOM
11. Ranah Kognitif
(ANDERSON, L.W. dan Krathwohl, D.R.
: 2001)
Taksonomi Bloom Lama
|
C1
(Pengetahuan)
|
C2
(Pemahaman)
|
C3
(Aplikasi)
|
C4
(Analisis)
|
C5
(Sintesis)
|
C6
(Evaluasi)
|
Taksonomi Bloom Revisi
|
C1
(Mengingat)
|
C2
(Memahami)
|
C3
(Mengaplikasikan)
|
C4
(Menganalisis)
|
C5
(Menevaluasi)
|
C6
(Mencipta)
|
Mengingat
(remember)
|
Memahami
(Understad)
|
Mengaplikasikan
(Apply)
|
Menganalisis
(Analyze)
|
Mengevaluasi
(Evaluate)
|
Mencipta
(Create)
|
Mengutip
Menebitkan
Menjelaskan
Memasagkan
Membaca
Menamai
Meninjau
Mentabulasi
Memberi kode
Menulis
Menytakan
Menunjukkan
Mendaftar
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Menghafal
Mencatat
Meniru
|
Memperkirakan
Menceritakan
Merinci
Megubah
Memperluas
Menjabarkan
Mnconthkan
Mengemukakan
Menggali
Mengubah
Menghitung
Menguraikan
Mempertahankan
Mngartikan
Menerangkan
Menafsirkan
Memprediksi
Melaporkan
membedakan
|
Mengaskan
Menentukan
Menerapkan
Memodifikasi
Membangun
Mencegah
Melatih
Menyelidiki
Memproses
Memecahkan
Melakukan
Mensimulasikan
Mengurutkan
Membiasakan
Mengklasifikasi
Menyesuaikan
Menjalankan
Mengoperasikan
Meramalkan
|
Memecahkan
Menegaskan
Meganalisis
Menimpulkan
Menjelajah
Mengaitkan
Mentransfer
Mengedit
Menemukan
Menyeleksi
Mengoreksi
Mendeteksi
Menelaah
Mengukur
Membangunkan
Merasionalkan
Mendiagnosis
Memfokuskan
Memadukan
|
Membandingkan
Menilai
Mengarahkan
Mengukur
Meangkum
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Mengkritik
Mengarahkan
Memutukan
Memisahkan
menimbang
|
Mengumpulkan
Mengatur
Merancang
Membuat
Merearasi
Memperjelas
Mengarang
Menyususn
Mengode
Mengkombinasikan
Memfasilitasi
Mengkonstruksi
Merumuskan
Menghubungkan
Menciptakan
menampilkan
|
22. Ranah Afektif
A1
Menerima
|
A2
Merspon
|
A3
Menghargai
|
A4
Mngorganisaikan
|
A5
Karakterisasi Menurut Nilai
|
Mengikuti
Menganut
Mematuhi
Meminati
|
Menyenangi
Menyambut
Mendukung
Maporkan
Memilih
Menampilkan
Menyetujui
Mengatakan
|
Mengsumsikan
Meykinkan
Memperjelas
Menekankan
Menyumbang
Mengimani
|
Mengubah
Menata
Membangun
Membentuk pendapat
Memadukan
Mengelola
Merembuk
Menegoisasi
|
Membiasakan
Mengubah perilaku
Berakhlak mulia
Melayani
Membuktikan
Memecahkan
|
33. Ranah Psikomotorik
P1
Meniru
|
P2
Manipulasi
|
P3
Presisi
|
P4
Artikulasi
|
P5
Naturalisasi
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Menyalin
Mengikuti
Mereplikasi
Mengulangi
Mematuhi
|
Kembali membuat
Membangun
Melakukan
Melaksanakan
Menerapkan
|
Menunjukkan
Melengapi
Menyempurnakan
Mengkalibrasi
Mengendalikan
|
Membangun
Mengatasi
Menggabungkan
Beradaptasi
Memodifikasi
Merumuskan
|
Mendesain
Menentukan
Mengelola
|
Dave (1967) dalam penjelasannya mengatakan bahwa hasil
belajar psikomotor
dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu: imitasi,
manipulasi, presisi,
artikulasi, dan naturalisasi. Imitasi adalah kemampuan
melakukan kegiatankegiatan
sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau
diperhatikan
sebelumnya. Contohnya, seorang peserta didik dapat
memukul bola dengan tepat
karena pernah melihat atau memperhatikan hal yang sama
sebelumnya.
Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan
sederhana yang belum pernah
dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk
saja. Sebagai contoh,
seorang peserta didik dapat memukul bola dengan tepat
hanya berdasarkan pada
petunjuk guru atau teori yang dibacanya. Kemampuan
tingkat presisi adalah
kemampuan melakukan kegiatan‐kegiatan yang akurat
sehingga mampu
menghasilkan produk kerja yang tepat. Contoh, peserta
didik dapat mengarahkan
bola yang dipukulnya sesuai dengan target yang
diinginkan. Kemampuan pada
tingkat artikulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan
yang komplek dan tepat
sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh.
Sebagai contoh, peserta
didik dapat mengejar bola kemudian memukulnya dengan
cermat sehingga arah
bola sesuai dengan target yang diinginkan. Dalam hal
ini, peserta didik sudah
dapat melakukan tiga kegiatan yang tepat, yaitu lari
dengan arah dan kecepatan
tepat serta memukul bola dengan arah yang tepat pula.
Kemampuan pada tingkat
naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatan secara
reflek, yakni kegiatan
yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja
tinggi. Sebagai contoh tanpa
berpikir panjang peserta didik dapat mengejar bola
kemudian memukulnya
dengan
cermat sehingga arah bola sesuai dengan target yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar